Mantv7.id | Banten – Suasana hangat, akrab, dan penuh nilai kekeluargaan membungkus pertemuan istimewa yang berlangsung di Sekretariat DPD YLPK PERARI Provinsi Banten, yang berlokasi di Kampung Ilad RT.02/03, Kelurahan Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Selama hampir empat jam, lembaga yang teguh mengusung perjuangan rakyat dan perlindungan konsumen ini menerima kunjungan para pembina dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Bukan sekadar temu muka, tetapi pertemuan ini menjelma menjadi forum strategis lintas peran yang menyentuh ruang-ruang penting dalam membangun ketahanan sosial di tengah dinamika bangsa. (Rabu, 30 Juli 2025). Sore bergulir hingga malam, namun dialog tak terasa membosankan. Sambil menikmati makan malam bersama, diskusi yang diawali dengan hal-hal ringan seputar aktivitas harian YLPK PERARI berkembang menjadi percakapan penuh makna yang mengupas tuntas berbagai persoalan dari tantangan advokasi di lapangan, hingga gagasan besar memperkuat sinergi antara masyarakat sipil dan institusi negara.
Ketua DPD YLPK PERARI Banten, Zarkasih atau yang akrab disapa Bang Rijal, mengaku bangga sekaligus terharu atas atensi luar biasa yang diberikan para pembina dari KEMHAN. Kunjungan ini, baginya, bukan hanya bentuk dukungan moral, tetapi juga konfirmasi bahwa perjuangan membela hak-hak rakyat tidak pernah sepi pendamping.
“Kami tidak mengira diskusi bisa berlangsung selama ini, tapi inilah bukti bahwa perjuangan rakyat memang layak diperbincangkan dengan serius. Kunjungan ini adalah energi positif bagi seluruh jajaran kami di daerah,” ungkap Bang Rijal dengan nada optimis.
Salah satu momen paling mengesankan adalah ketika para pembina tidak segan turun membumi, mendengar cerita kecil dari pengurus daerah mulai dari keluhan masyarakat soal kenaikan harga kebutuhan pokok, hingga soal pengaduan konsumen yang kerap dipingpong oleh birokrasi.
Kolonel Arm Laode Abd Malik W., S.E., M.A., yang hadir dalam kunjungan itu, menekankan bahwa perlindungan konsumen adalah bagian tak terpisahkan dari stabilitas nasional. Baginya, rakyat yang merasa terlindungi adalah fondasi utama pertahanan negara yang sesungguhnya.
“Siapa yang menjaga hak rakyat, berarti sedang memperkuat pertahanan bangsa. Jangan pernah merasa kecil di jalur ini. Ini adalah tugas negara, meskipun dijalankan dari rumah sederhana atau sekretariat kecil,” katanya, memberi semangat.
Kolonel Czi I Gede Sukahatya, ST, MM, M.Si., juga turut memberi refleksi mendalam. Ia mengajak pengurus untuk tetap setia pada integritas dan menjadikan lembaga sebagai pusat inspirasi moral dan sosial di daerah.
“Jangan biarkan integritas ditukar dengan kepentingan jangka pendek. Teruslah jadi penjaga nurani publik. YLPK PERARI punya potensi besar menjadi gerakan sosial yang mengubah pola pikir rakyat dalam melihat keadilan,” tegasnya.

Logo YLPK PERARI (Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Perjuangan Anak Negeri) Tidak akan ada perdamaian tanpa adanya keadilan. (Foto: Mantv7.id)
Sementara Letkol CHK Hendra Gunawan, SH, MH, M.Si., menekankan perlunya keberanian hukum dalam menghadapi segala bentuk penyimpangan yang merugikan masyarakat. Ia menilai lembaga seperti YLPK PERARI justru menjadi pelengkap penting dalam sistem pengawasan sosial berbasis rakyat.
“Kita bicara soal hak rakyat, bukan belas kasihan. Jangan gentar hadapi kekuatan yang menindas rakyat dalam bentuk apa pun. Lembaga seperti ini harus menjadi pelindung sipil yang tajam namun bermoral,” ucapnya.
Keakraban dan kedalaman diskusi yang berlangsung hingga malam menunjukkan bahwa perjuangan rakyat tidak bisa dibatasi oleh jam kerja. Dengan suasana kekeluargaan, semua peserta berbagi gagasan tanpa sekat, seolah berada dalam satu barisan misi: menjaga suara rakyat agar tidak padam oleh arus kekuasaan.
Kunjungan ini menegaskan bahwa perjuangan tidak berjalan sendirian. Dengan hadirnya para patriot dari Kementerian Pertahanan, YLPK PERARI DPD Banten mendapatkan suntikan moral sekaligus penguatan jaringan untuk terus berjuang dari garis depan masyarakat.
YLPK PERARI DPD Banten menatap langkah ke depan dengan semangat juang yang semakin terarah bukan karena besarnya nama, tapi karena tekad untuk terus bersuara lantang, bertindak jujur, dan setia membela hak-hak rakyat yang kerap terpinggirkan.
Perjuangan bukan soal besar kecilnya lembaga, tapi soal ketulusan, keberanian, dan konsistensi membela rakyat kecil.
REDAKSI | OIM