Menu

Dark Mode
Pentas Seni dan Istifalan PAUD KB Ash-Shafa: Langkah Kecil yang Menggetarkan Langit Harapan Etika Pena dalam Cahaya Islam: Menjaga Amanah, Merawat Ukhuwah Dibalik Gedung Kampus Megah Kabupaten Tangerang, Ada Bayi Lahir dari Aib Sang Anak Pemilik Ketika Pelayan Publik Lupa Siapa Majikannya, Mereka Lupa Bahwa Kita Adalah Atasan Pejabat Modus Laknat di Balik Dinding Sekolah: Rangka Bekas, Anggaran Milliaran, Nurani Ambyar, Mental Bejat Wartawan atau Wartaklon? Berita Itu Buah Pikiran dan Investigasi, Bukan Editan Tulisan Orang

Daerah

Rizal, Ketua YLPK Ferari Provinsi Banten: Banjir di GSB Bukti Kelalaian Developer, Pengembang Harus Bertanggung Jawab

badge-check


					Foto Rizal, Ketua DPD YLPK PERARI Banten. (Foto: Mantv7.id) Perbesar

Foto Rizal, Ketua DPD YLPK PERARI Banten. (Foto: Mantv7.id)

MANTV7.id- Kabupaten Tangerang – Kesabaran warga Perumahan Griya Sutera Balaraja (GSB) akhirnya habis. Ratusan warga yang rumahnya terendam banjir kembali turun ke jalan, mengepung kantor pemasaran pengembang, Kamis (6/3/2025) dini hari. Mereka menuntut pertanggungjawaban developer yang dinilai lalai dan abai terhadap kondisi lingkungan.

Banjir yang terjadi bukan pertama kalinya. Setiap musim hujan, perumahan ini berubah menjadi genangan besar. Namun, alih-alih menyelesaikan akar masalah, pengembang justru terus mengobral janji tanpa tindakan nyata.

Kami sudah bosan dengan janji kosong! Setiap tahun banjir, setiap tahun kerugian! Mana tanggung jawab pengembang?” teriak seorang warga yang rumahnya kembali terendam.

Situasi semakin panas ketika warga mendapat informasi bahwa developer hanya menawarkan kompensasi sebesar Rp15 juta untuk setiap rumah terdampak. Alih-alih meredakan situasi, tawaran ini justru memicu kemarahan lebih besar.

Apakah mereka pikir kami bisa menerima ini begitu saja? Kerugian kami jauh lebih besar! Ini bukan sekadar kehilangan barang, tapi hak kami sebagai konsumen yang telah mereka abaikan!” teriak seorang peserta aksi dengan nada geram.

Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Ferari Provinsi Banten, Rizal, mengecam keras kelalaian pengembang dalam mengantisipasi risiko banjir. Menurutnya, masalah ini bukan sekadar akibat curah hujan tinggi, melainkan hasil dari perencanaan yang cacat.

Banjir di GSB ini bukan hanya bencana alam, tapi bukti nyata kelalaian developer! Jika mereka menjalankan kewajiban dengan benar, memastikan sistem drainase memadai, dan tidak abai terhadap AMDAL, ini tidak akan terjadi!” tegasnya.

Rizal juga menyoroti kemungkinan adanya pelanggaran dalam proses pembangunan perumahan. Jika terbukti ada pengabaian terhadap standar lingkungan, ia mendesak agar pengembang ditindak tegas sesuai hukum.

Hingga berita ini diturunkan, pihak developer masih memilih diam. Warga pun tak tinggal diam. Mereka menegaskan bahwa aksi ini hanya permulaan. Jika tidak ada solusi konkret, gelombang protes lebih besar akan terjadi.

Sementara itu, pemerintah desa Telaga Sari didesak untuk tidak tinggal diam dan segera turun tangan. Jika pihak berwenang membiarkan persoalan ini berlarut-larut, bukan tidak mungkin konflik antara warga dan pengembang semakin membara.

Banjir di GSB bukan sekadar air yang merendam rumah, tapi juga simbol dari kelalaian dan pengabaian hak konsumen. Jika developer terus menghindar, kepercayaan terhadap pengembang perumahan di daerah ini bisa hancur. Warga sudah lelah dengan janji, kini mereka menuntut aksi nyata****

 

(Red/Sukirno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pentas Seni dan Istifalan PAUD KB Ash-Shafa: Langkah Kecil yang Menggetarkan Langit Harapan

22 June 2025 - 11:25 WIB

Etika Pena dalam Cahaya Islam: Menjaga Amanah, Merawat Ukhuwah

22 June 2025 - 03:46 WIB

Dibalik Gedung Kampus Megah Kabupaten Tangerang, Ada Bayi Lahir dari Aib Sang Anak Pemilik

21 June 2025 - 05:17 WIB

Ketika Pelayan Publik Lupa Siapa Majikannya, Mereka Lupa Bahwa Kita Adalah Atasan Pejabat

21 June 2025 - 03:26 WIB

Wartawan atau Wartaklon? Berita Itu Buah Pikiran dan Investigasi, Bukan Editan Tulisan Orang

20 June 2025 - 00:10 WIB

Trending on Daerah