Menu

Dark Mode
Sugani Ditangkap, Perjuangan 6 Bulan YLPK PERARI Berbuah Hasil: Terima Kasih Jajaran Polresta Kabupaten Tangerang Betonisasi Busuk di Kabupaten Tangerang: Dari Bukit Gading ke Vila Balaraja, Proyek Siluman Menari di Atas Pajak Rakyat Silaturahmi Strategis YLPK PERARI dan Dishub Tangkab: Membangun Sinergi demi Kepentingan Masyarakat Rentenir Berkedok Koperasi, Bunga Over Tinggi, Dokumen Pribadi Disandera: Soala Gogo Jadi Teror Baru Warga Sugani Kebal Hukum: Perkosa Anak Bawah Umur, Tak Ditahan, Didampingi Kades, Istrinya Berdalih, Nama Pengacara Dilempar ke Lumpur ANAK PEMILIK KAMPUS TERKENAL JADI PREDATOR: Remaja 15 Tahun Diperkosa Berulang Hingga Hamil, Lalu Bungkam Dengan Uang Melalui Orang Suruhan

News

Makna Iduladha: Sejarah Kurban dan Keteladanan dari Langit

badge-check


					Ilstruasi gambar Hari Raya Idul Adha dalam kehidupan Sehari-hari. (Foto: IST. Mantv7.id) Perbesar

Ilstruasi gambar Hari Raya Idul Adha dalam kehidupan Sehari-hari. (Foto: IST. Mantv7.id)

Mantv7.id | Tangerang – Iduladha atau Lebaran Haji adalah salah satu hari raya besar umat Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Perayaan ini bukan hanya momentum spiritual, tetapi juga pengingat sejarah pengorbanan dan ketaatan seorang nabi.

Iduladha dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban. Umat Islam di seluruh dunia menyembelih hewan ternak seperti kambing, sapi, atau unta sebagai bentuk ibadah, mengenang peristiwa agung antara Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail.
Dalam Al-Qur’an, Allah menceritakan bahwa Nabi Ibrahim AS menerima perintah melalui mimpi untuk menyembelih anaknya sebagai bentuk ujian keimanan. Perintah itu bukan main-main. Ia datang dari Tuhan yang selama ini membimbing hidupnya.

Nabi Ismail AS, sebagai anak yang saleh dan taat, tidak menolak. Ia justru menguatkan sang ayah untuk melaksanakan perintah tersebut. Inilah salah satu teladan luar biasa tentang kepatuhan anak kepada orang tua dan kepada Allah.

Ilustrasi Gambar pemandangan pagi saat Idul Adha 2025. (Foto: IST. Mantv7.id)

Saat perintah hampir dilaksanakan, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba dari langit. Hal ini menunjukkan bahwa pengorbanan sejati bukan hanya soal tindakan fisik, tetapi tentang kesiapan hati untuk tunduk kepada kehendak Ilahi.

Sejak saat itu, Allah menjadikan penyembelihan hewan sebagai syariat untuk umat Nabi Muhammad SAW. Praktik ini dilaksanakan setiap Iduladha, sebagai bentuk ketaatan, ibadah, dan solidaritas kepada sesama manusia.

Iduladha juga bertepatan dengan puncak ibadah haji di Makkah. Pada hari yang sama, jamaah haji melaksanakan penyembelihan kurban di Mina, setelah melempar jumrah sebagai simbol pengusiran setan dari kehidupan.

Kurban bukan sekadar rutinitas menyembelih hewan. Ia mengandung pesan moral: tentang berbagi, menekan ego, dan mengutamakan kepentingan orang lain di atas kesenangan pribadi. Kurban adalah ibadah sosial yang menyentuh keadilan.

Daging hewan kurban dibagikan kepada fakir miskin, kerabat, dan tetangga. Hal ini menjadi sarana pemerataan, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.

Islam menekankan bahwa hewan yang dikurbankan harus sehat, cukup umur, dan tidak cacat. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah kepada Tuhan tidak boleh asal-asalan, tetapi harus dengan pengorbanan terbaik yang kita miliki.

Bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, menyembelih hewan kurban adalah bentuk partisipasi spiritual dalam peristiwa besar yang terjadi di Makkah. Ini menyatukan umat Islam dalam semangat pengorbanan dan kebersamaan.

Dalam momentum Iduladha 1446 H ini, YLPK PERARI menyampaikan bahwa semangat kurban adalah cermin dari keberanian moral untuk tunduk pada kebenaran. “Kurban bukan hanya menyembelih hewan, tetapi menyembelih sifat-sifat buruk yang menggerogoti integritas,” terang pernyataan resmi YLPK PERARI.

“Kita semua diuji seperti Ibrahim: apakah rela menyerahkan yang kita cintai demi menjalankan amanah Tuhan dan menegakkan keadilan.”
Senada dengan itu, seluruh jajaran pengurus YLPK PERARI mengajak umat untuk menjadikan Iduladha sebagai momen membersihkan diri dari ketamakan dan kesewenang-wenangan.

Gambar logo YLPK PERARI (Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Perjuangan Anak Negeri). (Foto: Mantv7.id)

“Kami menyerukan kepada para pemimpin, pejabat publik, dan seluruh lapisan masyarakat agar meneladani keteguhan Nabi Ibrahim. Jika beliau rela mengorbankan putranya demi ketaatan, maka kita pun harus rela mengorbankan kepentingan pribadi demi kebenaran, keadilan, dan keberpihakan pada rakyat,” ungkap jajaran pengurus YLPK PERARI dalam pernyataan bersama.

Lewat kurban, kita belajar bahwa tidak ada cinta kepada Tuhan tanpa pengorbanan. Tidak ada ketaatan sejati tanpa kesungguhan. Dan tidak ada kemanusiaan tanpa kepedulian kepada yang membutuhkan.

Iduladha mengajarkan kita untuk tidak hanya mengorbankan harta, tetapi juga ego, kesombongan, dan keangkuhan. Inilah makna sejati dari kurban: mendekatkan diri kepada Tuhan dan sesama dengan jiwa yang bersih dan penuh keikhlasan.

(OIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Silaturahmi Strategis YLPK PERARI dan Dishub Tangkab: Membangun Sinergi demi Kepentingan Masyarakat

18 June 2025 - 09:40 WIB

ANAK PEMILIK KAMPUS TERKENAL JADI PREDATOR: Remaja 15 Tahun Diperkosa Berulang Hingga Hamil, Lalu Bungkam Dengan Uang Melalui Orang Suruhan

16 June 2025 - 14:37 WIB

PEMPROV BANTEN DAN DPRD PROVINSI BANTEN DIMINTA BANGUN 1 SMA NEGERI DI WILAYAH SOLEAR

15 June 2025 - 14:52 WIB

Pinjol Legal Harus Dibayar, Pinjol Ilegal Jangan: YLPK PERARI (Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Perjuangan Anak Negeri) Siapkan Hotline Pengaduan

15 June 2025 - 08:49 WIB

PPDB di Kabupaten Tangerang Wajib Gratis: Dinas Pendidikan dan Jajarannya Jangan Tutup Mata

15 June 2025 - 05:25 WIB

Trending on Daerah