Menu

Dark Mode
Dibalik Gedung Kampus Megah Kabupaten Tangerang, Ada Bayi Lahir dari Aib Sang Anak Pemilik Ketika Pelayan Publik Lupa Siapa Majikannya, Mereka Lupa Bahwa Kita Adalah Atasan Pejabat Modus Laknat di Balik Dinding Sekolah: Rangka Bekas, Anggaran Milliaran, Nurani Ambyar, Mental Bejat Wartawan atau Wartaklon? Berita Itu Buah Pikiran dan Investigasi, Bukan Editan Tulisan Orang Soala Gogo Rentenir Legal: Negara Diam, Rakyat Disandera di Tanah Pemerintah Bupati dan Wabup Sibuk Hadiri Acara, Sementara Proyek Beton Amburadul di Kabupaten Tangerang

Ekonomi

Gelar Unras di Pakuhaji, Massa Anti Oligarki Bentrok Dengan Warga Setempat

badge-check

Mantv7.id – Tangerang Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) melakukan unjuk rasa (Unras) sebagai bentuk penolakan terhadap PSN PIK 2 dihadang oleh sekumpulan warga di kampung Kramat Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang Banten.

Puluhan massa yang ingin mendeklarasikan sebagai bentuk perlawanan itu ingin menyampaikan pendapat dimuka umum tiba-tiba dicegat oleh ratusan orang yang mengatasnamakan warga Desa setempat.

Aksi tersebut membuat kedua belah pihak bersitegang dan memanas. Beruntung anggota gabungan kepolisian dari Polres Metro Tangerang sigap dan melerai.

Kapolres Metro Tangerang Kota saat melerai massa aksi di Pakuhaji.

Salah satu warga Kramat melontarkan kegeramannya lantaran ia mengklaim kubu tersebut terkesan ingin mengadu domba masyarakat demi kepentingan pribadi.

“Semakin berjalan pergerakan anda, semakin kami juga bergerak. Kami ingin mengedepankan kondusifitas agar masyarakat Desa kami aman, tentram. Gara-gara manusia tak bertanggung jawab yang penuh dengan kepentingan mengadu domba masyarakat Utara membawa-bawa masyarakat Banten, membawa-bawa kesultanan demi kepentingan pribadi, ” ujar salah satu orator penolakan deklarasi aksi, di depan kantor Desa Kramat, Selasa (8/1/2025) kemarin.

Selain itu, terpantau awak media, warga Kramat beramai ramai menghalau salah satu perwakilan aksi wanita hingga menarik mundur ditengah orasinya. Bahkan alat peraga massa GRAO disita.

Ditempat terpisah, Ustadz Alfian Tanjung dalam orasinya mengkritisi kegiatan PIK 2 yang dilatarbelakangi kepentingan pribadi bukan masyarakat, bahkan masyarakat telah tertipu muslihat dengan perusahaan yang dipimpin Aguan tersebut.

Dalam pertemuan hari ini kita akan mengatakan bahwa PIK 2 harus dibatalkan dan status PSN harus dicabut. Dan seluruh warga Tangerang jangan mau diadu domba bagaimana mereka menyergap rombongan yang datang ketempat semula, ” tandasnya.

Lebih lanjut tokoh nasional itu mengaku bahwa Indonesia lemah terkait kondisi pengamanan negara dengan begitu banyak sertifikat tanah dikuasai asing.

“Patut kita sampaikan bahwa keamanan Indonesia sudah sangat lemah, 88 persen sertifikasi tanah ditangan orang asing,” pungkasnya saat berorasi di atas mobil komando.

Sementara itu, personil gabungan Polres Metro Tangerang Kota terjun mengamankan aksi massa PIK 2. Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, kegiatan kali ini untuk menjaga situasi dan sosialisasi masyarakat untuk jaga ketertiban.

“Tentunya alhamdulillah kegiatan kali ini berjalan aman, kami juga memberi pengertian khususnya kedua belah pihak yang pro dan kontrak. Terimakasih kepada masyarakat yang tidak terpancing selama 4 jam sampai selesai, ” ujarnya.

Selain itu, Zain membantah adanya gesekan antar kubu saat menyampaikan pendapatnya dimuka umum.

“Kalau gesekan engga ada, hanya memang semua pihak menyampaikan gagasannya masing-masing, tentunya kami ditengah dan bisa melakukan himbauan tersebut sehingga berjalan dengan lancar, ” lanjutnya.

Ia berharap, masyarakat selalu memprioritaskan keamanan di wilayah dan menjaga ketertiban umum dan melarang ada pihak yang dirugikan.

“Saya berharap masyarakat menjaga Kamtibmas yang kondusif, ” tutupnya.

 

(red/Sukirno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dibalik Gedung Kampus Megah Kabupaten Tangerang, Ada Bayi Lahir dari Aib Sang Anak Pemilik

21 June 2025 - 05:17 WIB

Ketika Pelayan Publik Lupa Siapa Majikannya, Mereka Lupa Bahwa Kita Adalah Atasan Pejabat

21 June 2025 - 03:26 WIB

Wartawan atau Wartaklon? Berita Itu Buah Pikiran dan Investigasi, Bukan Editan Tulisan Orang

20 June 2025 - 00:10 WIB

Bupati dan Wabup Sibuk Hadiri Acara, Sementara Proyek Beton Amburadul di Kabupaten Tangerang

19 June 2025 - 09:57 WIB

Klontongan Hukum dan Buzzer Keadilan: Ketika Negara Dibisniskan Lewat Opini Palsu

19 June 2025 - 00:57 WIB

Trending on Hukum