Menu

Dark Mode
Keluarga Besar Kaperwilprov Banten Kang Hariri Menghadiri Acara Haul Di Cirebon-Jabar PCNU Kabupaten Tangerang Gelar Bakti Sosial, Sekda Apresiasi Kepedulian Nyata untuk Masyarakat Proyek Air Bersih di Griya Sutra Diduga Asal Jadi: Tak Ada Sosialisasi, Tak Ada Pengawasan Proyek Air Bersih di Griya Sutra Balaraja Tidak Sesuai Prosedur: Warga Pertanyakan Pengawasan PRB 2025 Sukses Tampilkan Kolaborasi Budaya, Musik, dan Spiritualitas Warga Balaraja Happy Garden Playground Tigaraksa Diduga Bahayakan Anak, Pemerintah Diam: Taman Main atau Taman Sengatan?

News

PRB 2025 Sukses Tampilkan Kolaborasi Budaya, Musik, dan Spiritualitas Warga Balaraja

badge-check


					Flayer acara PRB (Pekan Raya Balaraja) 2025 yang berlangsung mulai 21 hingga 28 Juni. (Foto: Mantv7.id) Perbesar

Flayer acara PRB (Pekan Raya Balaraja) 2025 yang berlangsung mulai 21 hingga 28 Juni. (Foto: Mantv7.id)

Mantv7.id | Balaraja – Baladraja merupakan sebuah komunitas independen yang tumbuh dari semangat kebersamaan warga Balaraja. Komunitas ini bergerak di bidang sosial, budaya, seni, dan kepemudaan, dengan tujuan utama membangun ruang partisipatif bagi masyarakat untuk berkegiatan secara positif dan kolaboratif. Berperan sebagai inisiator dan penggerak utama kegiatan PRB (Pekan Raya Balaraja) 2025.

Ada momen yang tak cukup disimpan dalam foto, melainkan harus dirasakan dengan hati. Begitulah yang dirasakan warga Balaraja setelah sepekan menjalani Pekan Raya Balaraja (PRB) 2025 yang berlangsung mulai 21 hingga 28 Juni. Dalam tujuh hari yang padat dan penuh makna ini, PRB menjelma menjadi ruang bersama: tempat di mana tawa, budaya, musik, doa, dan gotong royong melebur dalam satu kisah kolektif yang akan terus dikenang.

Ribuan warga tumpah ruah sejak hari pertama, mengikuti fun bike, senam aerobik, dan fun walk. Pagi yang cerah menjadi saksi bagaimana warga dari berbagai usia melangkah bersama. Dalam senyum yang tak dibuat-buat, seolah mereka menyadari satu hal penting: “Bersenang-senanglah, karena hari ini yang akan kita rindukan di hari nanti.” Kalimat yang sederhana, tapi menyentuh seakan merangkum semangat PRB sejak detik pertama.

Kolase flayer beberapa kegiatan PRB (Pekan Raya Balaraja) semua unsur ada, semua elemen hadir. Inilah bentuk perayaan yang utuh: spiritual, budaya, hiburan, dan sosial menyatu dalam satu wadah. (Foto: Mantv7.id)

Tak hanya tubuh yang digerakkan, tapi juga ruh keagamaan dan budaya. Beragam lomba islami digelar: dari adzan tingkat SD, kaligrafi, rawi, hingga mewarnai, menjadi ruang bagi anak-anak untuk tampil. Mereka tidak hanya dinilai dari keberanian, tetapi juga dari rasa cinta terhadap tradisi. Seorang anak menangis haru setelah tampil, lalu dipeluk ibunya. “Peluk tubuhku, usapkan juga air mataku,” begitu lirik yang terasa nyata di mata panitia yang melihat momen itu.

Panggung budaya juga tampil kuat. Penampilan Debus dari SBDKB (Seni Budaya Debus Karuhun Banten) dan BBRC Balaraja group menghentak kehangatan pancaran matahari siang dengan atraksi berani dan penuh makna. Pecahan kaca diinjak tanpa gentar, besi tajam ditahan di tubuh dengan keyakinan penuh, dan doa-doa Karuhun dilantunkan seperti membelah ruang dan waktu.

Pembukaan Pekan Raya Balaraja (PRB) 2025 telah resmi dibuka pada hari Sabtu, 21 Juni 2025, dan akan berlangsung selama sepekan hingga 28 Juni 2025 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Balaraja. (Foto: Mantv7.id]

Festival Band Umum pun jadi panggung bebas bagi para pemuda. Grup band lokal dan finalis lainnya tampil penuh semangat. Musik mengalun, lampu panggung menari, dan dari pinggir lapangan terdengar nyanyian lirih dari kerumunan: “Mungkin diriku masih ingin bersama kalian, mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian.” Mereka tahu, panggung ini bukan hanya ajang tampil, tapi ajang berbagi semangat dan cerita.

Ketua padepokan Tjimande Tarikolot Cakra Nusantata, Abril, yang juga pengurus Baladraja, menyampaikan apresiasinya, “PRB tahun ini adalah paket lengkap. Semua unsur ada, semua elemen hadir. Inilah bentuk perayaan yang utuh: spiritual, budaya, dan sosial menyatu dalam satu wadah.”

Tak kalah membanggakan, Letkol Infantery Dodi Fakhrurrozi, selaku Pembina Komunitas Baladraja, turut hadir dan memberi dukungan penuh terhadap PRB. Dalam wawancaranya, beliau menyampaikan, “Acara seperti ini sangat dibutuhkan. PRB bukan hanya panggung hiburan, tapi ruang pemersatu. Saya bangga melihat semua komponen masyarakat bergerak bersama dalam satu semangat.” Ia menambahkan bahwa kebersamaan warga adalah fondasi yang harus terus diperkuat.

Alhamdulillah, PRB 2025 menjelang akhir dengan antusiasme luar biasa. Tak disangka, malam tadi warga dari berbagai kecamatan seperti Jayanti, Kresek, Kronjo, Cikupa, hingga Pasar Kemis turut hadir memadati lokasi. Info yang diterima, gaung PRB bahkan telah sampai ke lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Provinsi Banten. Ini bukti bahwa kebersamaan dan semangat warga Balaraja telah menggema luas. “Terima kasih, kawan-kawan. Kita telah menciptakan sebuah kisah klasik untuk masa depan”. ujar Solihin, S.H., M.H., Pembina Baladraja.

Puncak hiburan terjadi pada Jumat, 27 Juni 2025, saat Siluet feat Ajul Jiung & G7 membawakan lagu-lagu Sheila On 7. Dan ketika “Sebuah Kisah Klasik” dimainkan, ribuan warga ikut bernyanyi: “Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali.” Ada yang diam, ada yang menangis, ada yang memeluk temannya. Lagu itu, malam itu, menjadi milik semua orang. Ia bukan sekadar nostalgia, tapi juga perpisahan pada momen yang begitu indah.

Lagu itu berlanjut, dan gema liriknya terasa sangat nyata: “Kita terharu seakan tidak bertemu lagi.” Di tengah panggung yang ramai dan lampu yang terang, hati warga seperti saling menyatu dalam keheningan batin. Sebuah nyanyian yang tidak hanya terdengar di telinga, tapi mengetuk dada dan menorehkan ingatan. PRB 2025, di momen itu, resmi berubah dari acara menjadi kenangan.

Sabtu pagi, PRB tetap berlanjut dalam wujud yang lebih sosial. Pengobatan gratis dan donor darah digelar bersama relawan kesehatan. Dengan harapan ratusan warga mendapat manfaat langsung. Suasana diatur begitu bersahabat namun sarat makna. Seperti lirik yang tak dinyanyikan malam sebelumnya: “Karena waktu ini yang akan kita banggakan di hari tua.”

Sore menjelang malam, qosidah lokal, hadroh Ashabul Jannah, dan tausiah KH. Fudholi akan memandu warga menuju acara penutupan yang penuh hikmah. Istighotsah dan tasyakuran jadi penutup spiritual yang menguatkan batin. Dari deretan depan hingga ujung lapangan PRB siapkan untuk duduk bersama, bersama-sama menengadahkan tangan, memohon agar kebersamaan ini tak sebatas acara tapi menjadi spirit keseharian warga.

Di setiap panggung, lapak makanan, hingga tenda panitia, cerita berserakan. Seorang anak yang tertidur di pangkuan ayahnya usai tampil lomba. Seorang ibu yang membagikan air tanpa diminta. Seorang pemuda yang tertawa sambil menurunkan speaker di akhir acara. Semua mereka, seperti dalam lirik, telah menjadi bagian dari “kisah klasik untuk masa depan.”

Panitia PRB menyampaikan terima kasih kepada semua pihak sponsor, pengisi acara, mitra desa, komunitas, hingga warga biasa yang datang setiap hari. Mereka bukan hanya pengunjung, tapi bagian dari kisah ini. Tanpa mereka, PRB hanya akan menjadi panggung kosong. Bersama mereka, PRB berubah menjadi ruang yang bernyawa.

Kini PRB 2025 akan selesai. Tapi ia tak benar-benar berakhir. Karena apa yang terjadi di lapangan itu kini hidup dalam ingatan. Dalam lagu. Dalam hati. “Sampai jumpa kawanku, semoga kita selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan,” kata Vokalis G7 menutup malam dan seribu kepala mengangguk pelan, setuju.

Dan mungkin, di waktu yang akan datang, saat lagu itu kembali terdengar di radio atau dinyanyikan di acara lain, kita akan tersenyum. Kita akan ingat bahwa di satu masa yang damai, kita pernah bersama di PRB 2025. Kita tidak sekadar menonton, kita hidup di dalamnya. Dan itu akan jadi cerita yang terus kita banggakan.

(OIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Proyek Air Bersih di Griya Sutra Diduga Asal Jadi: Tak Ada Sosialisasi, Tak Ada Pengawasan

28 June 2025 - 07:04 WIB

Happy Garden Playground Tigaraksa Diduga Bahayakan Anak, Pemerintah Diam: Taman Main atau Taman Sengatan?

27 June 2025 - 13:21 WIB

1 Muharram 1447 H / 7 Juli 2025 “Hijrah Menuju Keadilan, Etika, dan Gerakan Sosial yang Berpihak kepada Rakyat”

27 June 2025 - 06:34 WIB

Teror Premanisme Guncang Desa Paya Sinar Jaya, Pesawaran: Keluarga Saniti Jadi Korban, Kasus Dilaporkan ke Polisi

26 June 2025 - 13:04 WIB

Tergugat Mangkir, Sidang Praperadilan Nenek Pemilik Tanah 3,2 Hektare di Teluknaga Ditunda

26 June 2025 - 04:56 WIB

Trending on Daerah