Menu

Dark Mode
Ketika Pelayan Publik Lupa Siapa Majikannya, Mereka Lupa Bahwa Kita Adalah Atasan Pejabat Modus Laknat di Balik Dinding Sekolah: Rangka Bekas, Anggaran Milliaran, Nurani Ambyar, Mental Bejat Wartawan atau Wartaklon? Berita Itu Buah Pikiran dan Investigasi, Bukan Editan Tulisan Orang Soala Gogo Rentenir Legal: Negara Diam, Rakyat Disandera di Tanah Pemerintah Bupati dan Wabup Sibuk Hadiri Acara, Sementara Proyek Beton Amburadul di Kabupaten Tangerang RUU KUHAP Disepakati Tambahkan Pasal Impunitas Advokat, DPR Tegaskan Lindungi Pembela Hukum

Ekonomi

Kaligis Tanggapi Desakan Masyarakat Sipil OCCRP Tentang Jokowi.

badge-check


					Kaligis Tanggapi Desakan Masyarakat Sipil OCCRP Tentang Jokowi. Perbesar

Mantv7.id,Jakarta-Pengacara OC Kaligis menanggapi berita pada salah satu media terkenal tentang desakan masyarakat sipil berdasarkan laporan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) menyangkut korupsi Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Desakan masyarakat menimbulkan dua reaksi pro dan kontra, tapi untuk itu saya hendak membagi pengalaman empiris saat sebagai kuasa hukum Presiden ke-2 Soeharto, ” kata OC Kaligis di Jakarta, Senin.

Kaligis mengatakan sebelum Soeharto lengser ramai berita media asing mengenai korupsi kliennya, bahkan majalah Times edisi Asia 24 Mei 1999 volume 153 nomor 20 halaman 131 membuat berita berjudul “Not one Cent Abroad” dan termasuk Soeharto punya uang di luar negeri.

Dia menambahkan sebagai penasehat hukum dirinya mempertanyakan tentang kebenaran berita itu, maka dengan tegas Pak Harto menjawab tidak benar berita tersebut dan memberi kuasa kepada Kaligis dan pengacara lain.

Kaligis kemudian menggugat majalah Times dan hasil akhir dari gugatan bahwa terbukti berita Times adalah fitnah.

Bahkan Pak Harto memberikan kuasa terbuka kepada Menkum Prof Muladi dan Jaksa Agung Andi Ghalib saat itu88 untuk ke Swiss atau ke negara manapun di luar negeri melacak kekayaan Pak Harto maka hasil pelacakan itu nihil.

Namun sekedar ulasan riwayat berita Times tersebut maka untuk pemuatan berita itu wartawan Times berada di kantor Kaligis sekitar dua pekan lamanya.

Sedangkan sebagai wartawan profesional, pertanyaan wartawan Times datang dari segala arah hanya untuk membuat berita jadi berimbang (cover both sides).

Maka yang harus dipertanyakan mengapa korupsi Presiden Jokowi dan keluarganya baru ramai diberitakan setelah lengser.

Menurut dia, kalau memang OCCRP punya bukti korupsinya Jokowi, tapi mengapa bukan OCCRP yang melapor ke pihak berwenang di Indonesia.

Kaligis mengatakan bukan dengan cara framing” di media dan mungkin saja OCCRP adalah LSM bayaran untuk mengadu domba masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan dirinya desakan masyarakat sipil****

 

(red/sukirno)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Ketika Pelayan Publik Lupa Siapa Majikannya, Mereka Lupa Bahwa Kita Adalah Atasan Pejabat

21 June 2025 - 03:26 WIB

Wartawan atau Wartaklon? Berita Itu Buah Pikiran dan Investigasi, Bukan Editan Tulisan Orang

20 June 2025 - 00:10 WIB

Bupati dan Wabup Sibuk Hadiri Acara, Sementara Proyek Beton Amburadul di Kabupaten Tangerang

19 June 2025 - 09:57 WIB

Klontongan Hukum dan Buzzer Keadilan: Ketika Negara Dibisniskan Lewat Opini Palsu

19 June 2025 - 00:57 WIB

Petani di Pringsewu Dikeroyok di Jalan Umum, Kuasa Hukum Desak Polisi Tangkap Pelaku

19 June 2025 - 00:04 WIB

Trending on Daerah